Sabtu, 22 September 2012

TUGAS PARASIT KELOMPOK 3

PARASITOLOGI II

TAKSONOMI PADA JAMUR







Kelompok 3


1. Ayu Kusumadani / (A.101.15.006)

2. Handini Liesnandari / (A.101.15.019)

3. Heri Purwanto / (A.101.15.020)



Akademi Analis Kesehatan Nasional Surakarta 2011/2012





TAKSONOMI PADA JAMUR





Klasifikasi menurut Alexopolus dan Mims (1996), hal utama yang mendasari pengklasifikasian jamur adalah:

• Ciri – ciri spora seksual

• Morfologi spora aseksual

• Dinding sel

• Bentuk dan tipe talus

• Hifa




Taksonomi pada jamur Dibagi 4 kelas :
Zygomycetes
Ascomycetes
Basidiomycetes
Deuteromycetes


Zygomycetes
 Kelompok jamur ini memiliki hifa yang tidak bersekat. .Bila kita amati sepotong tempe yang masih mentah, akan tampak benang-benang halus yang berwarna putih. Benang-benang halus itulah yang disebut hifa. Miselium yang dibentuk oleh hifa menyatukan butir-butir kedelai. Jamur tempe disebut Rhizopus.

Ciri -ciri :

a) dinding sel : tersusun atas zat kitin, multiseluler

b) hifa : tidak bersekat

c) reproduksi :

· vegetative dengan membentuk spora (sporangiospora)

· generative dengan konjugasi yang menghasilkan zigospora.

d) Biologi : Terdiri atas cendawan yang hidup secara saprofit

e) Habitat : Zygomycota sebagian besar merupakan jamur terrestrial yang hidup sebagai saprofit di tanah, makanan, atau pada sisa tumbuhan dan hewan. Jamur zygomycota ada yang hidup sebagai parasit pada manusia dan tumbuhan dan ada yang hidup bersimbiosis saling menguntungkan.

Reproduksi Zygomycota



Keterangan GAMBAR reproduksi zygomycota :

  1. Diawali dengan 2 hifa yang berlainan jenis, hifa jantan (+) dan hifa betina (-) yang saling berdekatan. keduanya bersifat haploid (n) 
  2. Hifa-hifa yang berdekatan tersebut membentuk cabang hifa tonjolan yang disebut gametangium (jika jamak gametangia) masing masing mengandung inti haploid 
  3. Kedua gametangia tersebut bertemu dan kemudian mengalami plasmogami (penyatuan plasma)sehingga membentuk zigospora. Sel ini berbentuk suatu lapisan berdinding kasar da tebal yang dapat menahan kondisi kering dan lingkungan tidak menguntukan lainya selama 1 bulan. 
  4. Apabila kondisi lingkungan telah kembali seperti semualamaka akan terjadi kariogami (penyatuan inti) 
  5. Sehingga inti diploid berpasangan menyatu 
  6. Proses ini secara cepat diikuti pembelahan meiosis. 
  7. Zigospora tersebut kemudian mengahiri dorminasinya dan berkecambah menjadi sporangium pendek yang menghasilkan spora. 
  8. Spora berkecambah tumbuh menjadi miselia baru 
  9. Reproduksi aseksual : menggunakan spora vegetatif. Beberapa hifa akan tumbuh ke atas dengan ujung menggembung membentuk sporangium (penghasil spora begetatif). Sporangium yang sudah masak berwarna hitam kemudian pecah dan tersebar di temapat yang cocok. spora kan tumbuh menjadi miselium baru.
Contoh :

· Rizopus stolonifer (jamur roti)

· Rizopus oryzae ( fermentasi sake)

· Phytopthora infestans (penyakit pada kentang)

· Phytopthora faberi (penyakit pada karet)

· Phytopthora nicotiana (penyakit pada tembakau


Gambar








Ascomycetes

Disebut ascomycetes/Ascomycotania, karena dalam reproduksi generatifnya menghasilkan askospora.

Ciri-Ciri jamur Ascomycotania :
  1. dinding selnya tersusun atas zat kitin, 
  2. uniseluler dan multiseluler, 
  3. hifa bersekat, 
  4. membentuk badan buah yang disebut askokrap 
  5. memiliki inti haploid, 
  6. memiliki keturunan dipoloid lebih singkat, 
  7. reproduksi vegetatifnya dengan membentuk konidiospora, reproduksi generatifnya dengan konjugasi yang menghasilkan askospora.

Reproduksi Ascomycota






Keterangan:
  1. Reproduksi aseksual : pada ascomycota uniseluler: dengan membentuk tunas. Pembentukan tunas (blastosphora) diawali dengan dinding sel menonjol keluar membentuk tunas kecil. Nukleus didalam sel induk membelah dan salah satu nukleu bergerak ke dalam sel tunas. Sel tunas kemudian memisahkan diri dari sel induk untuk memebentuk individu baru. Kadang tunas hanya melekat pada induk memebentuk rantai hifa semu (pseudohifa)aseksual pada ascomycota multiseluler: dengan fragmentasi miselium dan membentuk konidia (spora pada ujung konidifor) 
  1. Reproduksi seksual: 
  • Pembentukan askospora didalam askus. dari 2 hifa berlainan jenis saling berdekatan. Salah satu hifa membentuk alat kelamin jantan (anteridium) dan hifa lainnya membentuk alat kelamin betina (askogonium). Setiap jenis kelamin punya inti haploid. Pada askogonium tumbuh trikogin (menghubungkan arkegonium dan anteridium) 
  • plasma pindah dari anteridium ke askogonium (plasmogami). Kedua inti haploid nya berpasangan. 
  • askogonium membentuk hifa. kumpulan hifa askogonium dikariotik membentuk askokarp. ujung hifapada askokarp membentuk askus dengan 2 inti haploid berpasangan. 
  • kedua inti mengalami kariogami (penyatuan inti) sehingga terbentuk diploid. 
  • diploid mengalami meiosis membentuk 4 inti haploid. 
  • Masing masing membelah secara mitosis 
  • didalam askus terdapat 8 inti haploid 
  • Kedelapan inti dikelilingi dinding sel membentuk askosphora. 
  • Askosphora masak akan pecah keluar jatuh di tempat yang cocok akan berkecambah membentuk hifa haploid baru (miselia)
Contoh Spesies-spesies anggota kelas Ascomycotina :

1). Sacchormyces cerviciae
Jamur unisel yang dapat membelah diri, dapt memfermentasikan gula menjadi alcohol sehingga sering digunakan untuk membuat tape maupun roti.

  


 2). Saccharomyces ellipsoids, Saccharomyces tuac




3). Aspergillums : Jamur ini kedapatan dimana-mana sebagai safrofi, koloni yang sudah menghasilkan spora warnanya menjadi coklat kekuning-kuningan,kehijau-hijauan atau kehitam-hitamaan, ini sedium yang semula berwarna putih sudah tidak tampak lagi. Makanan kita yang kita biarkan terbuka mudah sekali dihinggapi. Aspergillus kumigatus menyebabkan penyakit paru-paru pada hewan dan kadang-kadang juga pada manusia.



Gambar Aspergillus



4) Rhizopus : Beberapa spesies hidup sebagai saprofil dan beberapa spesies lain hidup sebagai parasit pada tumbuh-tumbuhan. Rhizopus higricans kedapatan dimana-mana semua miseliumnya tampak seperti sekelompok kapas, lama kelamaan koloni menjadi berwarna kehitam-hitaman karena banyaknya sporaiungum dan spors. Rhizopus itu banyak menyerupai mucor, hanya miselium rhizopus terbagi-bagi atas stolon, yang menghasilkan alat-alat serupa akar ( rhizoida) dan sporangifor.


Gambar Rhizopus




5) Piedraia hortai jamur ini dapat menyebabkan jamur pada rambut kepala.

Gejala klinis : benjolan rambut warna kuning tengguli, lbh lembek, mudah dilepaskan dr rambut. Rambut mudah rontok.



Basidiomycetes

Ciri – ciri Basidiomycetes :

1. jamur multiseluler yang hifanya bersekat.

2. Hifa vegetative Basidiomycotina terdapat dalam substratnya (tempat hidupnya), misal pada kulit kayu, tanah, dan serasah daun. Jalinan hifa generative jamur ini ada yang membentuk tubuh buah dan ada yang tidak membentuk tubuh buah. Tubuh buah pada Basidiomycotina disebut basidiokarp. Basidiokarp berukuran makroskopik sehingga dapat dilihat dengan mata telanjang.

3. Bentuk basidiokarp bermacam-macam, misalnya seperti payung, kuping, atau setengah lingkaran. Basidiokarp ada yang memiliki batang dan ada yang tidak. Pada bagian bawah tudung basidiokarp terdapat lembaran-lembaran (bilah). Pada lembaran ini terbentuk banyak basidium yang akan menghasilkan spora basidium (basidiospora). Basidiospora merupakan spora generative. Spora ( basidiospora ) yang jumlahnya empat berada di luar basidium. Spora dapat disebarkan oleh angin dan jika jatuh di tempat yang sesuai akan tumbuh menjadi hifa baru.

4. dinding : tersusun atus zat kitin, multiseluler

5. reproduksi : vegetative dengan membentuk kondiospora, dan reproduksi generative dengan menghasilkan basidopor.

6. Biologi : tidak patogen

7. Contohnya : jamur merang (Volvariella volvacea), jamur kuping (auricularia auricular), tetapi ada beberapa species yang beracun bila di makan. Contohnya :Amanita ocreata dan Amanita phalloides penghasil racun falin, yang dapat merusak sel darah merah.

8. habitat : Tanah dan tumbuhan



Reproduksi Basidiomycota



Keterangan:

a) Reproduksi secara aseksual: dengan membentuk spora konidia tapi jarang terjadi reproduksi ini.

b) Reproduksi secara Seksual

i. Perkawinan antara 2 hifa berbeda jenis , hifa (+) dan hifa (-)

ii. Mula-mula ujung hifa bersinggungan akan terjadi plasmogami. inti salah satu berpindah ke hifa lain sehingga terbentuk hifa haploid dikariotik. hifa-hifa ini membentuk miselinium yang dikariotik

iii. miselinium yang dikariotik menjadi basidiosphora.

iv. Pada ujung hifa basidiokarp, kedua inti haploid membentuk basidium berinti diploid.

v. Inti diploid mengalami pembelahan meiosis membentuk 4 inti haploid.

vi. Keempat inti haploid berkembang menjadi basidiospora.

vii. Apabila basidiospora jatuh di tempat ang cocok akan berkecambah tumbuh menjadi hifa bersekat dengan inti haploid (monokariotik).

Contoh gambar basidiomycota







Deuteromycetes

Deuteromycetes disebut juga jamur tak sempurna (fungi imperfecty), karena belum ditemukan fase seksualnya. Deuteromycetes berkembang biak hanya dengan conidium (berbiak vegetatif).

Jika telah berhasil diketahui/ditemukan fase seksual/fase generatifnya, maka dimasukkan ke dalam klas Ascomycetes atau Basidiomycetes.

Ciri – ciri deuteromycetes:

· dinding sel :tersusun atas zat kitin dan multiseluler

· hifa : bersekat

· reproduksi :

– vegetative dengan membentuk konidiospora.

– generatif : belum di ketahui cara perkembang biakan generatifnya atau disebut jamur imperfecti (jamur tidak sempurna)

· Biologi : Sering patogen dan saprofit.

· Microsporium audoini, Trichophyton, dan Epidermophyton penyebab penyakit kurap dan panu.

· Epidermophyton floocosum penyebab penyakit kuku dan kulit

· Scelothium rolfsii penyebab penyakit busuk pada tanaman.

· Helmintorosporium oryzae perusak kecambah dan buah.

· Habitat alamiah : Tanah, tumbuhan dan hewan

Contoh Deuteromycetes yaitu :

Ordo Moniliales : Dactylaria brachophaga dan Monilia (Neurospora) sitophyla (jamur oncom).







Daftar Pustaka


Kartika Fajriyai, Fanny. 2012. Reproduksi Jamur Ascomycota , Zygomycota , Basidiomycota , dan Deuteromycota . http://vany-tata.blogspot.com/2011/11/reproduksi-jamur-ascomycota-zygomycota.html. (di unduh 20 September 2012)

Dharmaputra, O.S. et al. 1989. Mikologi Dasar. Bogor: Pusat Antar Universitas, Institut Pertanian Bogor

Setyawati, O. 1989. Penuntun Praktikum Mikologi Dasar. Bogor: Laboratorium Mikrobiologi Dasar Jurusan Biologi FMIPA IPB.

Ika . 2009. Fungi. http://akko-ikka.blogspot.com/2009/02/fungi.html (di unduh 20 September 2012)

1 komentar:

  1. Woori Casino No Deposit Bonus 2021 | Free Play in Demo
    Woori Casino offers a variety of free spins and no worrione deposit bonuses, as well casino-roll.com as regular promotions. gri-go.com As you can't claim this offer https://octcasino.com/ without being ventureberg.com/ registered

    BalasHapus